ETIKA DALAM BERSOSIAL MEDIA
ETIKA DALAM BERSOSIAL MEDIA
Pada era informasi saat kini
informasi sangatlah penting dan menjadi salah satu kebutuhan yang sulit
dijauhkan dari masyarakat modern. Saat ini semua lapisan masyarakat sudah tidah
asing lagi dengan yang namanya sosial media. Sosial media merupakan sebuah layanan
internet yang di fungsikan untuk bersosialisasi antar msyarakat luas. Dengan
media sosial para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan informasi yang dapat berguna. Blog, jejaring sosial dan wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di
seluruh dunia.
Kegemaran bersosial media telah
menyebar di seluruh dunia salah satunya Indonesia. Di Indonesia, sosial media
yang banyak digunakan adalah jejaring sosial Facebook
dan Twitter (walaupun sebenarnya Twitter
adalah microblogging). Kini hampir semua orang dewasa ataupun remaja
(bahkan anak-anak) memiliki akun jejaring sosial Facebook atau Twitter atau memiliki akun dikedua jejaring
sosial tersebut. Sosial media memungkinkan pemilik akun untuk berbagi apapun,
seperti video, foto, link artikel atau men-update status Facebook atau Twitter. Di sosial media, kita bebas
berbicara apapun, membagi konten apapun karena filternya sangat minim dan susah
untuk dibatasi.
Berikut beberapa tips
seputar etika dalam bersosial media :
1.
Batasi berbagi informasi yang menyangkut
kehidupan pribadi. Terlebih yang sangat pirbadi dan sensitif.
Walau di Facebook dikolom update status bertuliskan
‘what’s on your mind’ bukan berarti kita bebas mengungkapkan
segala yang kita rasakan di sosial media. Ada beberapa hal sensitif dan privasi
yang seharusnya tidak perlu diberikan kepada semua orang. Misalnya masalah
keuangan, sedang bertengkar dengan seseorang, pandangan kita terhadap seseorang
dan lain sebagainya yang sangat tidak perlu untuk diketahui orang lain.
Alangkah tidak bijaksananya bila semua orang tahu akan permasalahan yang sedang
kita hadapi. Sebaiknya simpan segala hal sensitif untuk diri sendiri dan tidak
perlu semua teman di sosial media mengetahuinya.
2.
Hati-hati bila mengupdate status yang
berisikan check in place (sedang dimana kita berada).
Aplikasi untuk check in place seperti
Foursquare memang banyak digunakan dan
kemudian di share di sosial media oleh penggunanya. Pemilik akun
sosial media suka check in place untuk memberitahu keberadaannya dan
sedang melakukan apa kepada orang-orang yang berhubungan dengannya. Tanpa
disadari, check in place bisa mengundang orang yang berniat jahat
kepada kita. Karena orang yang berniat jahat dapat mengetahui dimana letak kita
berada dan dengan siapa kita berada. Oleh itu, sebaiknya pergunakan layanan check
in place dengan bijak.
3.
Tidak berbicara dan membagi konten yang
memiliki unsur SARA dan Pornografi.
Hindari berbicara ataupun menuliskan kalimat bercandaan yang memiliki unsur SARA ( Suku, Agama dan Ras ) serta pornografi. Karena selain bisa menyinggung pihak lain juga bisa menimbulkan salah persepsi bagi yang membacanya dan membawa dampak yang buruk, dan tidak diinginkan. Tidak semua pengguna sosial media mengerti akan konsep ini, karena itu mulailah dari diri kita untuk tidak berbicara dan membagi konten yang mengandung unsur diatas. kemudian beritahulah kepada teman-teman kita untuk melakukan hal yang sama.
4.
Hindari untuk mengupdate status yang
berhubungan dengan privasi.
Mungkin
karena bosan dengan antrian yang panjang tanpa disadari banyak orang-orang yang
mencantumkan kegiatan yang sedang dilakukannya. Update seperti ini bisa membahayakan
diri sendiri. Bila ada orang berniat jahat, dia bisa mendatangi rumah kita
ataupun mendatangi tempat kita berada.
5.
Bijak dalam mencantumkan data diri anda
atau personal information.
Personal
information yang dimaksudkan adalah biodata yang
ditampilkan di akun sosial media kita seperti alamat rumah, nomor telepon,
tempat bersekolah, alamat email. Bila memang tidak penting, lebih baik tidak
perlu dicantumkan karena bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak
bertanggungjawab. Misalnya mengirim email atau sms penipuan dan lain
sebagainya. Bila memang berniat mencantumkannya, berhati-hatilah bila ada nomor
telepon asing atau email dari pengirim yang tidak diketahui kita terima dan
berisikan hal-hal yang mencurigakan
.
Sumber referensi : bisakomputer.com
Komentar
Posting Komentar