Tugas TOU 2 Minggu (4) - Salah Satu Tokoh Berpengaruh dari Mongol


Salah Satu Tokoh Berpengaruh dari Mongol

Jenghis Khan (bahasa Mongolia: Чингис Хаан), juga dieja Genghis Khan, Jinghis Khan, Chinghiz Khan, Chinggis Khan, Changaiz Khan, dll, nama asalnya Temüjin, juga dieja Temuchin atau TiemuZhen, (sek. 1162 - 18 Agustus 1227) adalah khan Mongol dan ketua militer yang menyatukan bangsa Mongolia dan kemudian mendirikan Kekaisaran Mongolia dengan menaklukkan sebagian besar wilayah di Asia, termasuk utara Tiongkok (Dinasti Jin), Xia Barat, Asia Tengah, Persia, dan Mongolia. Penggantinya akan meluaskan penguasaan Mongolia menjadi kekaisaran terluas dalam sejarah manusia. Dia merupakan kakek Kubilai Khan, pemerintah Tiongkok bagi Dinasti Yuan di China.

Kehidupan awal
Jenghis Khan dilahirkan dengan nama Temüjin sekitar tahun 1162 dan 1167, anak sulung Yesügei, ketua suku Kiyad (Kiyan). Sedangkan nama keluarga dari Yesügei adalah Borjigin (Borjigid). Temujin dinamakan seperti nama ketua musuh yang ditewaskan ayahnya. Temujin lahir di daerah pegunungan Burhan Haldun, dekat dengan sungai Onon dan Herlen. Ibu Temujin, Holun, berasal dari suku Olkhunut. Kehidupan mereka berpindah-pindah layaknya seperti penduduk Turki di Asia Tengah. Saat Berumur 9 tahun, Temujin dikirimkan keluar dari sukunya karena ia akan jodohkan kepada Borte, putri dari suku Onggirat. Ayah Temujin, Yesugei meninggal karena diracuni suku Tartar tepat pada saat ia pulang setelah mengantar Temujin ke suku Onggirat.
Temujin pun dipanggil pulang untuk menemui ayahnya. Yesugei memberi pesan kepada Temujin untuk membalaskan dendamnya dan menghancurkan suku Tartar di masa depan. Kehidupan Temujin bertambah parah setelah hak kekuasaannya sebagai penerus kepala suku direbut oleh orang lain dengan alasan umur Temujin yang masih terlalu muda. Temujin dan keluarganya diusir dari sukunya karena ia ditakuti akan merebut kembali hak kekuasaannya atas suku Borjigin. Hidup Temujin dan keluarganya sangat menderita.
Dengan perbekalan makanan yang sangat terbatas, Ia dan adik-adiknya hidup dengan cara berburu. Pada saat ia menginjak remaja, kepala suku Borjigin mengirimkan pasukan untuk membunuh Temujin. Temujin berhasil tertangkap dan ditawan oleh musuhnya, namun ia berhasil kabur dari tahanan dan dengan pertolongan dari orang-orang yang masih setia kepada Yesugei. Pada saat menginjak dewasa, Temujin berjuang dan mengumpulkan kekuatannya sendiri dengan kemampuan dan taktik perangnya yang tidak diragukan lagi.

Latar perjuangan
Menyatukan Mongolia
Temujin mempunyai teman baik yang juga merupakan saudara angkatnya, yang bernama Jamukha. Ia pernah berkali-kali ditolong oleh Jamukha, yang merupakan keturunan dari suku Jadaran. Bersama-sama dengan saudara angkatnya, Temujin berhasil merebut kembali hak kekuasaannya atas sukunya dan juga perserikatan Mongolia yang didirikan ayahnya dahulu. Waktu demi waktu, wilayah Temujin menjadi semakin besar, yang dilakukan dengan cara menghancurkan musuh-musuhnya dan menggabungkan suku-suku dalam perserikatan Mongolia.
Musuh terbesar Temujin dalam sejarah ternyata adalah saudara angkatnya sendiri, Jamukha, yang sering mengadu-domba Temujin dengan suku-suku lainnya, termasuk ayah angkat Temujin sendiri yang bernama Wang Khan. Setelah Temujin berhasil menyisihkan musuh-musuhnya dan melaksanakan perintah almarhum ayahnya, Yesugei, ia kemudian juga berhasil membalaskan kematian nenek-moyangnya, yang dibunuh oleh kerajaan Jin. Temujin kemudian diangkat menjadi Khan dengan gelar Jenghis Khan; yang artinya "Khan dari Segala-galanya".

Memerangi kerajaan Jin
Nenek-moyang kerajaan Jin berasal dari suku Jurchen. Suku Jurchen berhasil menguasai wilayah utara Cina selama lebih dari 100 tahun. Hal ini akan menjadi kesulitan besar untuk Jenghis Khan dalam menunaikan tugasnya. Kerajaan Jin memiliki jumlah pasukan yang hampir mendekati jutaan jiwa (lebih dari 10 kali lipat dari pasukan Jenghis Khan pada waktu itu). Mereka hidup aman dibalik tembok kerajaan yang besar dan susah untuk diserang. Jenghis Khan berhasil meruntuhkan semangat perang dan kekuataan kerajaan Jin dalam berbagai peperangan. Salah satunya adalah perang di Tebing Serigala Liar, dimana Jenghis Khan yang hanya memiliki pasukan tidak lebih dari 100.000 tentara berhasil membabat pasukan musuh yang besarnya lebih dari setengah juta jiwa. Kejayaan Jenghis Khan terbukti dari keberhasilannya dalam merebut ibukota kerajaan Jin, Dadu, yang sekarang ini menjadi Beijing. Para seniman (artis), ahli senjata (terutama ahli senjata berat/siege weapon), dan barang berharga, semuanya dibawa kembali ke Mongolia sebagai budak dan rampasan perang.

Invasi ke Timur Tengah
Sejarah mencatat invasi yang dipimpin oleh Jenghis Khan sendiri dengan ratusan ribu tentara terpilih ke Kerajaan Khawarezmia yang pada waktu itu menguasai seluruh wilayah Timur Tengah diawali dengan pedagang Mongolia yang dibunuh dan harta mereka dirampas oleh panglima Khawarizmi yang serakah. Keserakahan itu membawa bencana bagi bangsanya. Jenghis Khan berhasil menawan dan menghukum mati panglima tersebut dengan cara menuangkan logam panas ke matanya. Kerajaan Khawarizmi menderita kerugian yang tidak terhitung. Amarah Jenghis Khan bertambah setelah cucu kesayangannya terbunuh. Populasi rakyat Timur Tengah berkurang hingga 10%, dan wilayah Mongolia pun bertambah luas sampai kebagian barat benua Asia.
Sejarah pernah mencatat bahwa pada saat Jenghis Khan mundur kembali ke Mongolia, ia sempat memerintahkan dua jendral terbaiknya, Jebe dan Subotai Baatur untuk menyelidiki daerah barat dan membasmi sisa musuh sampai ke wilayah Russia. Jebe dan Subotai pernah menginjak daratan Eropa pada saat itu, dan mengalami konfrontasi dan menghancurkan pasukan Salib yang hendak menyerang wilayah Arab. Sumber konfrontasi itu diperkirakan terjadi karena pasukan Salib dari Eropa mengira pasukan Mongol adalah pasukan Arab. Wilayah Timur Tengah kemudian dibagi-bagi dan dikuasai oleh putra-putra Jenghis Khan.

Akhir hidup Jenghis Khan
Jenghis Khan yang sudah berumur tua dipaksa untuk memimpin pasukan untuk menghancurkan kekhalifahan Abbasiyah untuk kesekian kalinya, namun ketidak-cakapan para pasukan dan seringnya melakukan mabuk-mabukan memperlemah pasukan militernya. Ia meninggal dalam perjalanan karena terjatuh dari kuda dan dirahasiakan oleh panglima-panglima setianya sampai musuh berhasil ditaklukan. Kuburan Jenghis Khan dirahasiakan agar tidak dirusak oleh orang lain. Kekuasaan Mongol diwariskan kepada putra ketiganya, Ogadai Khan. Alasan Jenghis Khan menunjuk putra ketiganya untuk meneruskan tahta warisnya, disebabkan oleh keahlian yang dimiliki Ogadai Khan dalam bernegoisasi, memimpin negara dan sifatnya yang tidak sombong (tidak seperti kedua kakaknya yang sering bertempur satu sama lain).

Misteri Makam Genghis Khan Terpecahkan
Sejak kematian Genghis Khan, selama lebih dari delapan ratus tahun makam penguasa itu tak pernah ditemukan, menjadi misteri yang dicari arkeolog dan penjarah makam. Legenda mengatakan bahwa pengawalan saat pemakaman Khan membunuh siapa saja yang melintasi jalan mereka untuk menyembunyikan lokasi pemakaman. Mereka yang membangun makam Genghis Khan juga diyakini tewas, dan salah satu sumber sejarah menyatakan bahwa 10,000 penunggang kuda menginjak-injak tanah pemakaman. Ada pula yang mengatakan bahwa dilokasi pemakaman ditanami pepohonan dan sungai dialihkan.
Sejak 800 tahun kematiannya, orang-orang telah berusaha mencari makam Genghis Khan sang penakluk dunia di abad ke-13. Kehidupan Genghis Khan merupakan legenda hingga kematiannya diselimuti mitos. Beberapa sejarawan meyakini bahwa dia meninggal karena luka akibat pertempuran, sementara beberapa orang lain berpendapat bahwa Genghis Khan jatuh dari kuda atau meninggal karena sakit.
Para ahli masih memperdebatkan keseimbangan antara fakta dan fiksi, sebagai sumber sejarah yang ditempa dan terdistorsi. Namun banyak sejarawan meyakini bahwa Genghis Khan tidak dikuburkan sendiri, penerusnya diperkirakan telah dimakamkan dengan dirinya di pemakaman yang luas, dan mungkin menyimpan harta jarahan ketika masa penaklukan. Banyak sejarawan dan pencari harta karun mencari tempat pemakaman Genghis Khan. Seperti yang dilansir pada situs Irish Examiner, penemuan baru-baru ini menyatakan adanya bukti kuat bahwa makamnya telah ditemukan.

Penemuan Makam Genghis Khan


Pada awal tahun 1960-an orang Jerman melakukan ekspedisi yang menemukan pecahan tembikar, paku, keramik, batu bata, dan fondasi candi di daerah gunung suci. Mereka menemukan tugu nisan, pakaian besi, panah, dan persembahan lainnya, tetapi makam sedikit yang ditemukan. Setelah runtuhnya kekaisaran Soviet, sebuah ekspedisi yang dipimpin Jepang didanai oleh surat kabar Yomiuri Shimbun terbang dengan helikopter ke puncak gunung itu dan membuahkan hasil. Pada tahun 2001 sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Maury Kravitz, mencari daerah makam namun dilarang oleh pihak berwenang untuk memasuki gunung.
Beberapa arkeolog menyarankan bahwa ratusan tugu kecil (nisan) yang ditemukan pada tahun 1960 itu benar-benar kuburan. Tapi tim peneliti yang melakukan survei geofisika saat ini tidak menemukan adanya gambaran ilmiah dalam teori makam Genghis Khan. Sebuah proyek penelitian yang menggabungkan para ilmuwan Amerika dengan ulama Mongolia memiliki bukti kuat adanya lokasi situs pemakaman Genghis Khan dan pemakaman keluarga Kekaisaran Mongol di pegunungan, daerah terpencil barat laut Mongolia.
Untuk mencapai pegunungan Khentii, tim peneliti harus melalui lintasan timur dari Ulan Bator, melewati patung Genghis Khan sebelum mencapai kota tambang Baganuur. Ritual monumen dan situs pemakaman tersebar di seluruh lanskap, para arkeolog telah menemukan makam di atas makam, di mana suku yang berbeda dari era yang berbeda telah menggunakan ruang ritual yang sama. Dalam sebuah laboratorium di University of California-San Diego, tim peneliti menyisir volume besar melalui resolusi citra satelit dan membangun rekonstruksi 3 dimensi dari scan radar. Ribuan relawan secara online menyaring 85,000 gambar resolusi tinggi untuk mengidentifikasi struktur tersembunyi atau seperti formasi aneh.
Tim ini telah menemukan struktur besar yang dibangun pada abad ke-13 atau ke-14, di daerah yang secara historis telah dikaitkan dengan makam ini. Para ilmuwan juga menemukan berbagai artefak yang mencakup mata panah, porselen, dan berbagai bahan bangunan yang diyakini berasal dari masa kepemimpinan Genghis Khan.

Sumber




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam - Macam Organisasi

Membuat Garis Horizontal, Vertikal, dan Diagonal

8 Proses Alur Proses Grafik Komputer 3D