Etika dan Profesionalisme TSI
Etika dan Profesi
Pengertian Etika profesi menurut keiser dalam (Suhrawardi
Lubis, 1994 : 6-7) merupakan suatu sikap hidup berupa keadilan untuk dapat
memberikan pelayanan yang professional terhadap masyarakat dengan penuh
ketertiban serta keahlian ialah sebagai pelayanan didalam rangka melaksanakan
suatu tugas yang berupakan kewajiban terhadap masyarakat.
Etika
Kata etika berasal dari (Yunani Kuno: "ethikos",
berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan
bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St.
John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis
(practical philosophy).
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat
dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis
dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai
suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan
ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut
pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap
perbuatan manusia.
Dalam hal ini etika terbagi menjadi tiga bagian utama :
- Meta-etika (studi konsep etika)
- Etika normatif (studi penentuan nilai etika)
- Etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
- Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
- Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.
Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
- Etika Individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
- Etika Sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
Selain itu ada dua macam etika yang harus dipahami bersama
dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
- Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
- Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Profesionalisme
Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat
(kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang
sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional.
Profesionalisme berasal daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan
profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994).
Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari
seseorang yang profesional. (Longman, 1987).
Pengertian Profesionalisme secara umum adalah suatu komitmen
dari para anggota suatu profesi untuk dapat meningkatkan kemampuannya dengan
secara terus menerus atau berkelanjutan. “Profesionalisme” ialah sebutan yang mengacu ke arah suatu sikap
mental didalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk dapat
senantiasa mewujudkan serta meningkatkan kualitas profesionalnya.
Tiap-tiap manusia dituntut untuk dapat mempunyai profesionalisme disebabkan karena
di dalam profesionalisme itu terkandung suatu kepiawaian atau keahlian didalam
mengoptimalkan ilmu pengetahuan, kemampuan, waktu, tenaga, sember daya, dan
juga suatu strategi pencapaian yang dapat memuaskan
semua bagian ataupun elemen. Profesionalisme tersebut juga dapat merupakan
perpaduan antara kompetensi serta karakter yang menunjukkan adanya suatu
tanggung jawab moral.
Teknologi Sistem Informasi (TSI)
Teknologi Sistem Informasi (TSI) atau Technology Information System yaitu suatu teknologi yang tidak
terbatas pada penggunaan sarana komputer, tetapi meliputi pemrosesan data,
aspek keuangan, pelayanan jasa sejak perencanaan, standar dan prosedur, serta
organisasi dan pengendalian sistem catatan (informasi). Teknologi Sistem
Informasi merupakan penggabungan dari ilmu dalam penggunaan teknologi dan
sistem informasi itu sendiri.
Mengapa Etika dan Profesionalisme TSI dibutuhkan?
Salah satu alasan mengapa Etika dan Profesionalisme TSI
dibutuhkan adalah untuk membantu manusia dalam merumuskan pedoman etis yang
lebih kuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang
dinamis dalam tata kehidupan masyarakat. Membantu dalam mengambil keputusan
tentang tindakan apa yang perlu dilakukan dan yang perlu dipahami bersama dan dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan.
Kapan menerapkan Etika dan Profesionalisme TSI?
Etika dan Profesionalisme TSI dapat diterapkan ketika
seseorang hendak menggunakan teknologi sistem informasi yang ada. Etika dan
profesionalisme hendaknya dijalankan setiap waktu pada saat yang tepat. Sebuah
pertanggung-jawaban dari suatu etika dan profesionalisme harus nyata.
Siapa pengguna Etika dan Profesionalisme TSI?
Pengguna dalam hal ini adalah semua elemen yang terlibat di
dalam suatu lingkungan kerja yang menggunakan (berhubungan dengan) TSI,
hendaknya menerapkan Etika dan Profesionalisme TSI. Mereka yang ada di
lingkungan kerja ini harus sadar dan bertanggung jawab penuh dalam
mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu
etika.
Komentar
Posting Komentar